Tak Perlu Cemas, Ini Tips Menjaga Kehamilan Saat Pandemi Covid-19
Hingga pas ini, begitu banyak ragam penelitian tetap dilaksanakan demi mengetahui karakteristik virus dan dan efek penyakit Covid-19, juga terhadap kehamilan.
Menurut dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RSIA Tambak, dr. Arie Aldila Pratama Sp.OG, belum tersedia pedoman resmi berkenaan infeksi Covid-19 terhadap ibu hamil dapat sebabkan bayi yang dikandungnya juga tertular Covid-19.
"Belum tersedia satupun guidelines yang menyatakan bahwa dikala ibu hamil terkena Covid-19, maka bayinya otomatis juga dapat tertular," mengetahui Arie seperti dikutip Suara.com dari siaran pers Teman Bumil, Senin (28/9/2020).
Arie mengatakan, lebih-lebih bayi-bayi yang lahir dari ibu yang positif Covid-19 juga tersedia yang terlahir berstatus negatif Covid-19. Meski demikian, ibu hamil tetap kudu mewaspadai infeksi yang disebabkan oleh virus corona tipe baru tersebut.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Saat Hamil
Pandemi Covid-19, Tujuh Ibu Hamil di Klaten Melahirkan Tanpa Bantuan Medis
Terlebih, perempun hamil yang terinfeksi Covid-19, berisiko mengalami tanda-tanda yang lebih berat dibandingkan bersama dengan perempuan yang tidak hamil.
"Kehamilan merupakan segi pemberat atau komorbid. Artinya kehamilan setara bersama dengan lansia, diabetes, dan hipertensi. Ini berarti, efek Covid-19 terhadap ibu hamil mirip bersama dengan dampaknya terhadap lansia dan orang yang punyai penyakit parah lainnya," mengetahui Arie lagi.
Meski begitu, ibu hamil disarankan tidak kudu cemas berlebihan.
Menurut Psikolog Adityana Kasandra Putranto, perasaan cemas berlebihan berpotensi menurunkan imunitas dan berdampak negatif terhadap psikologis ibu hamil. "Hal ini dapat berakibat meningkatnya risiko terpapar virus," katanya.
Lanjut Arie, tersedia sebagian hal yang kudu dilaksanakan untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi berkenaan kehamilan di era pandemi.
Baca Juga: Tips dan Cara Menjaga Kehamilan Selama Masa Pandemi Covid-19
Manfaat Minyak Hati Ikan Kod Untuk Kesehatan: Baik Buat Ibu Hamil
Pertama, berkenaan pengecekan kehamilan. Di era pandemi, frekuensi pengecekan kehamilan sebaiknya dikurangi jadi memadai empat kali pengecekan sepanjang era kehamilan, sepanjang kandungannya sehat.
Di trimester pertama, pengecekan kehamilan dapat dilaksanakan satu kali yaitu di usia kehamilan 11-13 minggu.
Di trimester kedua juga pengecekan satu kali yaitu di usia kehamilan 20-24 minggu. Di trimester ketiga, pengecekan kehamilan dilaksanakan di usia kehamilan 32 minggu dan di atas 36 minggu.
Rekomendasi berikut berlaku untuk ibu hamil yang tidak punyai kasus kehamilan, seperti muntah-muntah hebat, perdarahan, kontraksi atau nyeri perut hebat, pecah ketuban, hipertensi, atau tidak merasakan gerak janin mirip sekali.
Langkah kedua adalah meniti protokol pencegahan penularan Covid-19. Ibu hamil diwajibkan Mengenakan masker dan face shield tiap tiap keluar-masuk rumah.
Dari segi nutrisi, terkecuali ibu hamil udah mencukupi nutrisi kehamilan, maka hal berikut udah memadai untuk memelihara kesegaran dan meningkatkan sistem imun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar